I'LL Teach You Marianne

"Melihat"



"Melihat"

0Sudah dua hari berlalu sejak Paul bekerja di toko bunga milik Anne, sejak Paul mendapatkan sepeda motor dari Jack ia semakin semangat bekerja. Pada awalnya Linda yang meragukan Paul kini memujinya yang memiliki semangat tinggi, ia seperti robot yang tak kenal lelah. Setelah memindahkan vas-vas bunga yang cukup berat tiap pagi ia akan membersihkan kaca toko dengan penuh semangat, ketika pekerjaan yang biasa Linda kerjakan itu ia selesaikan dengan cekatan Paul akan bersiap mengirimkan pesanan yang sudah selesai dikerjakan oleh Anne.      
0

"Aku curiga ditubuhnya terpasang baterai Anne," bisik Linda pelan mengomentari Jack yang sedang memasukkan dua buket bunga ke dalam box khusus yang ia buat di motornya.      

"Mana ada seperti itu Linda, kau ini terlalu banyak menonton film tentang robot,"jawab Anne pelan dengan senyum manis tersungging di wajahnya cantiknya mendengar perkataan Linda.     

"Serius Anne, lihat saja ia seperti tak kenal lelah. Energinya seperti selalu penuh," sahut Linda pelan sambil melirik ke arah jam weker yang ada di atas meja kasir.     

"Lihatlah sudah hampir jam lima sore tapi dia masih bersemangat seperti itu, tenaganya seolah benar-benar tak habis," imbuh Linda kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

Anne hanya terkekeh mendengar perkataan Linda yang tak masuk akal itu, ia lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Tiap akhir pekan seperti ini pesanan bunganya akan lebih banyak dari hari kerja dan ia bersyukur akan itu, uang hasil penjualan bunga selama hampir dua minggu ini membuka toko bahkan sudah mendekati modal awalnya saat memesan bunga pada nyonya Mary dan Anne bersyukur akan itu.      

Melihat Anne kembali sibuk bekerja Linda akhirnya kembali melanjutkan pekerjaannya, saat ia akan merapikan sampah sisa merangkai bunga tiba-tiba masuklah sepasang kekasih ke dalam toko. Keduanya terlihat sedang bertengkar dan si pria berusaha menenangkan kekasihnya dengan mengajaknya ke toko bunga dengan harapan kekasihnya tak akan marah lagi, mendengar pertengkaran mereka membuat Anne dan Linda langsung terdiam. Mereka berdua seperti sedang menonton live action dari drama Korea yang sering mereka tonton jika sedang tak ada pelanggan.     

"Aku benci padamu, kau pembohong,"ucap sang pelanggan wanita merajuk.     

"Maaf my love, maafkan aku. Aku janji tak akan mengulangi lagi kesalahanku hari ini," jawab pasangan dari pelanggan wanita itu dengan cepat.     

"Akh kau sudah sering berkata seperti itu dan tak pernah di tepati, aku lelah mendengar janji palsumu," sahut sang pelanggan wanita itu kembali semakin marah.     

"Aku serius sayang, aku tak akan mengulangi lagi. Aku tak akan mengabaikanmu lagi karena game,"ucap sang pria pelan memohon pada kekasihnya untuk percaya pada janji yang sudah ia ucapkan sebelumnya.      

Melihat pertengkaran dua sejoli itu membuat Anne mendadak sakit kepala, ia lalu memerintahkan Linda untuk melayani mereka berdua agar segera pergi dari toko. Pada awalnya Linda menolak perintah dari Anne, namun karena Anne mengancam tak akan membantunya mengerjakan tugas dari profesor Gilbert akhirnya Linda pun mendekati sepasang kekasih itu. Ia berusaha untuk tetap profesional dengan memasang senyum ramah di wajahnya walaupun sebenarnya ia sangat kesal, sementara itu dari meja kasir Anne hanya bisa tersenyum miris melihat Linda diabaikan oleh sepasang kekasih yang masih bertengkar itu. Karena tak tega melihat Linda diacuhkan oleh kedua pelanggannya Anne akhirnya memutuskan untuk mendekati Linda dan menyelamatkannya dari Romeo dan Juliet yang sedang bertengkar itu.     

Saat Anne baru keluar dari meja kasir tiba-tiba sang wanita berlari keluar dari toko bunga dan membuat sang pria ingin mengejarnya namun Linda berhasil menahannya.      

"Lebih baik kau membawa bunga saat mengejar kekasihmu itu," ucap Linda dengan cepat.     

"Bunga?"tanya pria itu gelisah, ia takut kalau kekasihnya semakin jauh.     

"Yes, wanita kalau marah harus dirayu dengan bunga. Apa kau tak tau itu?"tanya balik Linda.      

Mendengar perkataan Linda membuat pria itu terdiam beberapa saat namun tak lama kemudian ia mengeluarkan uang pecahan 20 poundsterling kepada Linda, begitu memegang uang ditangan Linda langsung meraih buket mawar berisi lima tangkai bunga mawar mewah.      

"Bawa ini dan katakan pada kekasihmu itu kalau ia secantik mawar-mawar ini," ucap Linda pelan dengan tersenyum.     

"Begitulah?"tanya pelanggan pria itu kembali.     

"Yes," sahut Linda dengan cepat.      

Tanpa bicara pelanggan pria itu lalu meraih buket mawar yang ada di tangan Linda, lalu langsung berlari keluar dari toko sambil mengucapkan terima kasih ia berlari mengejar kekasihnya yang sudah pergi jauh dari toko bunga milik Anne.      

Anne langsung berlutut dengan memegang dadanya saat sepasang kekasih itu pergi dari toko bunganya, ia terlihat sangat lega ketika kedua orang itu pergi dari tokonya.      

"Seru kan Anne," ucap Linda pelan menggoda Anne.     

"Seru dimana? Melihat orang bertengkar seperti itu membuatku risih Linda," jawab Anne dengan cepat.     

Linda tertawa mendengar jawaban Anne, ia lalu berjalan ke meja kasir sambil mengibaskan-ibaskan uang pecahan 20 poundsterling itu. Anne hanya menggelengkan kepalanya melihat apa yang Linda lakukan, dengan perlahan ia bangun dari lantai dan berjalan keluar dari toko untuk mencari udara segar. Setelah melihat pertengkaran Romeo dan Juliet di tokonya membuat Anne seperti kekurangan oksigen, ia berjalan keluar dari toko dan menikmati semilir angin yang bertiup di sore hari sambil mengangkat wajahnya ke atas dengan mata terpejam.     

Deg!      

Anne langsung membuka kedua matanya dengan cepat ketika tiba-tiba ia mengingat kejadian disaat Aaron mengajaknya menikah beberapa yang lalu.      

"Apa yang terjadi denganku, kenapa tiba-tiba aku mengingat kejadian itu…"     

"Kejadian apa Anne?"tanya Aaron tiba-tiba muncul dan mengagetkan Anne.      

"Oh Yesusku…ya Tuhan Aaron, tak bisakah kau tak mengagetkan aku seperti ini!!!"jerit Anne dengan keras sambil memegang dadanya.      

"Aku sudah memanggilmu sejak aku turun dari mobil sebenarnya Anne, tapi kau malah diam saja dan menatap langit. Oleh karena itu aku langsung berjalan mendekatimu dan bertanya saat kau bilang tiba-tiba mengingat kejadian itu, makanya aku bertanya kejadian apa yang kau ingat itu Anne," ucap Aaron panjang lebar mencoba menjelaskan kepada Anne.     

"A-aku tak mengingat apapun Aaron, su-sudah jangan dibahas lagi. Oh ya apa yang kau bawa itu," jawab Anne pelan mencoba mengalihkan pembicaraan dengan bertanya tentang barang yang sedang dibawa oleh Aaron.     

"Oh ini, ini tadi aku beli saat mengantar Daniel berangkat ke Northampton." Aaron mengangkat kantung bertulisan salah satu merk cake paling enak di London.     

"Northampton? Kenapa Daniel harus pergi kesana?"tanya Anne penasaran.     

"Urusan kantor, aku yang memerintahkannya untuk menggantikan aku," jawab Aaron sambil tersenyum.     

"Menggantikanmu? Kenapa dia harus menggantikanmu?"tanya Anne kembali.      

Mendengar pertanyaan Anne membuat Aaron tersenyum, dengan perlahan ia menundukkan kepalanya dan mendekati Anne lalu berbisik lirih,"Karena aku tak mau pergi dari London, aku tak mau meninggalkanmu Anne."      

Saat Aaron bicara seperti itu melintas sebuah mobil berwarna hitam di jalanan sekitar pertokoan itu, penumpang yang duduk dibangku belakang melihat jelas apa yang dilakukan Aaron pada Anne dari dalam mobilnya.     

"Marianne," desis sang penumpang mobil itu lirih dengan mata memerah menahan kecemburuan yang membara.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.